Dalam perkembangan penting yang menyoroti kompleksitas keterlibatan militer internasional, Amerika Serikat sedang aktif bernegosiasi untuk mempertahankan sejumlah kecil pasukan di Niger, meskipun ada perintah umum untuk penarikan. Langkah ini dilakukan setelah junta militer mengambil alih kendali Niger pada bulan Juli lalu, memicu peninjauan kembali kehadiran militer AS di negara Afrika Barat tersebut. Diskusi ini bertujuan untuk mencapai kesepakatan dengan penguasa baru Niger untuk memungkinkan sejumlah kecil pasukan AS tetap berada di negara tersebut, menyoroti pentingnya strategis yang diberikan AS terhadap kehadiran militer di wilayah tersebut.
Pentagon telah mengeluarkan perintah penarikan luas untuk sebagian besar dari kurang dari 1.000 tentara AS yang ditempatkan di Niger, menandai pergeseran signifikan dalam pendekatan AS terhadap operasi militer di Afrika Barat. Penarikan tersebut, yang diharapkan akan berlangsung selama beberapa bulan, menyoroti tantangan yang dihadapi administrasi Biden saat mencoba seimbang antara upaya kontraterorisme dengan hubungan diplomatik di wilayah yang semakin dipengaruhi oleh aktivitas Rusia.
Meskipun ada perintah resmi bagi semua pasukan tempur AS untuk menarik diri, negosiasi terus berlanjut dengan harapan untuk mempertahankan kehadiran militer AS yang kecil. Upaya ini mencerminkan perhitungan strategis di balik penempatan militer AS, bertujuan untuk menjaga kemampuan kontraterorisme sambil beradaptasi dengan perubahan lanskap politik di Niger dan wilayah Sahel secara lebih luas.
Kondisi di Niger adalah ilustrasi…
Baca lebih lajutJadilah yang pertama membalas diskusi umum ini.