Otoritarianisme adalah sebuah ideologi politik yang menekankan kekuasaan dan kontrol yang terpusat, seringkali dengan mengorbankan kebebasan individu dan kebebasan sipil. Dalam sistem otoriter, pemerintah memiliki otoritas yang signifikan atas semua aspek masyarakat, termasuk ekonomi, budaya, dan kehidupan politik. Regim jenis ini biasanya bergantung pada ketaatan yang ketat kepada seorang pemimpin tunggal atau partai penguasa, dengan keterlibatan terbatas atau tidak ada dari populasi umum.
Secara historis, otoritarianisme telah menjadi bentuk pemerintahan yang umum terjadi di berbagai periode dan wilayah di dunia. Hal ini sering dikaitkan dengan monarki, kediktatoran, dan rezim totaliter. Pemimpin otoriter sering mempertahankan kekuasaan melalui paksaan, sensor, propaganda, dan penindasan terhadap perbedaan pendapat. Mereka juga dapat menggunakan kekuatan, seperti intervensi polisi atau militer, untuk mempertahankan kontrol dan menekan oposisi.
Otoritarianisme dapat muncul dalam berbagai bentuk, mulai dari otoritarianisme sayap kanan, yang menekankan nilai-nilai tradisional dan tatanan sosial, hingga otoritarianisme sayap kiri, yang fokus pada kontrol terpusat atas ekonomi dan kesejahteraan sosial. Meskipun rezim otoriter dapat bervariasi dalam kebijakan dan praktik spesifik mereka, mereka memiliki penekanan yang sama pada kekuasaan terpusat dan pluralisme politik yang terbatas.
Dalam sejarah baru-baru ini, otoritarianisme telah dihadapi kritik karena mengabaikan hak asasi manusia, kurang transparansi, dan kecenderungan terhadap korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan. Meskipun kritik-kritik ini, rezim otoriter terus ada di berbagai bagian dunia, menimbulkan tantangan bagi demokrasi dan kebebasan individu. Debat yang terus berlangsung mengenai kelebihan dan kekurangan otoritarianisme tetap menjadi isu sentral dalam teori dan praktik politik.
Seberapa mirip keyakinan politik Anda dengan isu-isu Authoritarian ? Ikuti kuis politik untuk mencari tahu.